Spread the love

Lokakarya ini dilaksanakan di Hotel MaxOne Makassar, pada session pertama berkesempatan menjadi narasumber Prof. Dr. Ahmad Subagyo (IMFEA), Dr. Bagus Aryo (KNEKS), dan Budi Hardiansyah (BMT Bahtera Pekalongan). Topik yang diangkat adalah LANSKAP DIGITALISASI KEUANGAN MIKRO SYARIAH. Lokakarya nasional ini diikuti oleh anggota PINBUK seluruh Indonesia.

Perjalanan PINBUK Mendampingi Gerakan keuangan mikro syariah sejak periode awal 90-an yang digagas dan di mentor oleh Prof. Amin Aziz menyebar ke seluruh Indonesia, termasuk ke Sulawesi. Sulsel di periode awal terdapat sekitar 200an BMT didirikan, namun saat ini tinggal puluhan saja. Sementara di wilayah lain BMT bertumbuh dan berkembang dengan asset ratusan miliar. Ada salah satu pertanyaan dari peserta kepada narasumber, mengapa hal itu bisa terjadi?

Dalam studi Koperasi Bank Dunia tahun 2014 menemukan dalam salah satu finding-nya adalah bahwa pertumbuhan dan perkembangan koperasi (termasuk koperasi syariah) adalah adanya peran serta tokoh local Masyarakat yang berperanserta dan mendampingi koperasi menjadi besar dan mandiri. Pernyataan ini ternyata di-amini oleh narasumber lain (mas Budi Hardiansyah), lesson learned BMT Bahtera sendiri yang sekarang asset ratusan miliar mampu bertumbuh kuat karena dukungan tokoh-tokoh Masyarakat setempat.

Isu yang menarik dalam diskusi lokakarya ini lebih banyak menyinggung literasi dan inklusi keuangan syariah yang menjadi tantangan besar bagi Gerakan ekonomi dan keuangan syariah untuk mendesain ulang program-program kerja yang lebih menekankan pada literasi keuangan syariah ke depan.

Pada kegiatan lokakarya ini, hadir Menteri Koperasi dan UKM Bapak Teten Masduki serta Deputi Perkoperasian Bapak Ahmad Zabadi.

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *