Spread the love

Jakarta Selatan, 16 Juni 2025 — Rapat koordinasi persiapan pembentukan Asosiasi Masyarakat Inklusi dan Literasi Indonesia (AMILin) telah sukses dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025, pukul 13.00–16.00 WIB di Kahfi Business Center, Jakarta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus ADEKMI dan IMFEA, antara lain Prof. Dr. Ahmad Subagyo, SE., MM, Dr.Elan Nurhadi, Dewi Meisari,M.Sc, Rini Radikun,MBA, Diah Nofitasari,MM, Prof.Dr. Gofur Ahmad, Salsabila Putri, Akbar Setiaji, dan Dr.Rohman.

Rapat ini merupakan tindak lanjut atas penawaran gagasan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) untuk membentuk organisasi pusat berbasis komunitas yang bergerak di bidang literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Dalam pemaparannya, Prof. Ahmad Subagyo menegaskan bahwa Kemenko Perekonomian telah menyetujui nama AMILin sebagai wadah nasional untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan masyarakat. “Kemenko meminta agar struktur organisasi AMILin segera dibentuk, mulai dari dewan pengawas, ketua, sekretaris, bendahara, dan posisi strategis lainnya, dengan tenggat waktu maksimal dua minggu,” ujar Prof. Bagyo. Penentuan nama-nama dalam struktur organisasi sepenuhnya dipercayakan kepada Prof. Bagyo beserta tim ADEKMI dan IMFEA. Ia juga menekankan pentingnya komitmen dan keaktifan pengurus dalam menjalankan program-program AMILin ke depan.

Sementara itu, Dewi Meisari mengusulkan agar koordinator AMILin di tingkat daerah tidak dipegang langsung oleh Gubernur, melainkan oleh tangan kanan Gubernur atau individu yang telah ditunjuk secara resmi. “Pembentukan sekretariat AMILin sangat penting untuk mendukung operasional dan kelancaran program-program mendatang. Kami juga mengusulkan adanya gaji tetap bagi tim sekretariat dan pengurus, serta pelatihan dan sertifikasi berkala yang diakui oleh BNSP bagi para pengurus dan fasilitator,” jelas Dewi.

Rapat juga membahas sejumlah program kerja strategis, antara lain pelatihan guru sebagai fasilitator literasi keuangan, digitalisasi modul pembelajaran untuk desa tertinggal, pengembangan aplikasi AMILin Academy, serta advokasi regulasi literasi keuangan di tingkat nasional.

Sebagai tindak lanjut, rapat menyepakati beberapa pekerjaan rumah utama, yaitu penyusunan struktur organisasi lengkap, koordinasi komitmen calon pengurus, penyusunan skema remunerasi, pengembangan kurikulum pelatihan, dan pembuatan draf MoU dengan BNSP. Seluruh peserta rapat berkomitmen untuk mempercepat proses pembentukan AMILin sebagai strategi nasional menuju target inklusi keuangan 90% pada 2029.

Rapat ditutup pukul 16.00 WIB dengan penegasan komitmen bersama untuk mendukung pembentukan dan pengembangan AMILin sebagai organisasi pusat berbasis komunitas yang berperan strategis dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *